Tips Menggaet Pekerjaan Melalui Portofolio Kreatif

Ternyata, membuat kumpulan hasil karya alis portofolio yang menarik perhatian penyedia lowongan kerja tidak semudah membalik telapak tangan. Tidak sedikit pelamar gagal menembus tahap selanjutnya meski sudah mengirimkan portofolio setebal buku Harry Potter ke-7. Berikut ini adalah memberikan tips bagaimana menggaet pekerjaan melalui portofolio kreatif:


1. Banyak Fungsinya.
Selain CV, portofolio merupakan salah satu sarana menunjukkan kemampuan Anda sesua bidang yang Anda tekuni, sehingga penyedia lowongan kerja bisa melihat nilai lebih Anda dibandingkan dengan pelamar lainnya. Menurut Bernadeta Kusdiantari, Psi, konsultan karir dari Experd, portofolio pada umumnya memang diperlukan seseorang yang bekerja di bidang kreatif seperti desain grafis, desain produk, fotografer, arsitek atau pengarah gaya. “Portofolio berfungsi sebagai media untuk ‘menjual diri’ karena hasil arya para pekerja kreatif sangat beragam dan dipengaruhi oleh tren tertentu,” ujar Bernadeta.

2. Digital VS Tradisional.
Ada beberapa bentu penyajian portofolio yang bisa Anda pilih untuk melengkapi surat lamaran Anda ke perusahaan. Pertama, dalam bentuk cetak atau print out. Cara ini paling ‘kuno’ namun paling praktis karena bisa langsung dilihat oleh pihak penyeleksi tanpa perlu bantuan teknologi. Pilihan lian, mengirimkan portofolio dalam bentuk digital –biasanya digabng dalam bentuk satu CD. Tapi sekarang Anda juga bisa memamerkan portofolio Anda di situs atau blog pribadi Anda, sehingga Anda tinggal mencantumkan alamat situs/blog Anda pada surat lamaran. Piliha ini cenderung pilihan paling hemat biaya –terutama jika menggunakan blog tak berbayar seperti blogspot.com dan wordpress.com. “Walau sebagian besar perusaah tidak keberatan menerima portofolio dalam bentuk CD, Namun, Anda juga harus menyesuaikan dengan permintaan perusahaan”, menurut Azzizah, desainer grafis lepas.

3. Ini Yang Wajib.
Bentuk portofolio bukanlah satu-satunya hal yang perlu diperhatikan untuk menarik perhatian perushaan. Orisinalitas, keunikan dan kreativitas hasil karya Anda juga menentukan minat para penyedia lowongan kerja. Jadi, pastikan portofolio Anda memperlihatkan hasil karya terbaik Anda. “Memperindah bentuk penyajian portofolio juga tidak kalah pentingnya. Kemasan yang menarik lebih menguntungkan”, demikian menurut Jane Djuarahadi, fotografer.

4. Seleksi Dengan Ketat.
 Ada beberapa perusahaan yag tidak menyebutkan detail jumlah portofolio yang mereka inginkan. Tapi sebaiknya, jangan kalap dengan memberika seluruh hasil karya Anda tanpa diseleksi. Sebaiknya pilih hasil karya terbaik saja. Cukup lampirkan portofolio yang memuat antara 3-5 karya jika mengirimkannya dalam entuk cetak lewat pos. Kalau Anda menggunakan e-mail sebagai media perantara, perhatikan kapasitas portofolio yang Anda kirimkan. Jangan samapi e-mail malah gagal terkirim karena kapasitas portofolio Anda terlalu besar. “Sebaiknya kirimkan portofolio yang sesuai kebutuhan perusahan dan jangan melebih-lebihkannya. Utamakan katya yang pernah diterbitkan, diproduksi atau digunakan oleah orang awam sebagai bukti bahwa haril karya Anda sudah teruji dan diterima masyarakat,” imbuh Bernadeta.

5. Unsur Kreatif.
Selain portofolio, subyek dari e-mail lamaran berperan penting dalam menarik perhatian perusahaan. “Pernah saya menulis The Hottenst Copywriter inTown sebagai subjek lamaran. Di dalam email tersebut, saya masukkan print add mengenai diri saya dalam bentuk permainan scrabble dan ternyata hasilnya cukup positif!” ujar Maysi Amalia, 25, Copywriter. Lain lagi pengamalam dari Azzizah, “Saya lebih seangn mengumpulkan hasil karya saya dalam bentuk PDF. Dengan begitu para penyedia loongan pekerjaan dapat melihat beberapa hasil katya saya hanya dengan membuak 1 file”

No comments:

Post a Comment