Tips Postur Tubuh Impresif Untuk Sukses Wawancara Kerja

Apa saja yang menjadi penilaian perusahaan dalam me-rekrut calon karyawannya? Tak hanya apa yang tercantum di resume, rupanya body language saat job interview pun punya andil besar. Berdasarkan penelitian, cara Anda duduk, berdiri, dan bersikap sangatlah memengaruhi bagaimana orang lain berinteraksi dengan Anda. Yuk cari tahu lebih rinci lebih rinci bagaimana postur tubuh dan bahasa tubuh yang dapat membuat pewawancara terkesan? Simak tips-nya:

1. Sit Straight. Ajaran ibu guru sewaktu SD utuk duduk tegak ternyata masih significant hingga sekarang. Duduk membungkuk apalagi posisi duduk yang terkesan malas member kesan bahw Anda tidak tertarik, tidak percaya diri dan tak punya etika. Duduk tegak dan tahan perut, namun jagna terlalu kaku.

2. Eye Contact. Gugup saat wawancara? Hampir semua orang mengalaminya. Namun ini bukan alasan bagi Anda untuk melihat ke langit-langit, menunduk, atau tidak menatap mata pewawancara. Eye contact menunjukkan bahwa Anda percaya diri dan jujur. Namun eye contact juga jangan terlalu lama, you could come off as creepy. Saat berbicara, tatap mata pewawancara selama 3 detik, lihat kea rah lain, lalu tatap lagi selama 3 detik. Begitu seterusnya.

3. Lean Forward. Sedikit mencondongkan badan ke depan saat pewawancara sedang berbicara menunjukkan ketertarikan terhadap apa yang dibicarakannya, begitu juga dengan sedikit mencondongkan badan ke depan saat Anda berbicara menunjukkan antusiasme.

4. Sit Still. Ketika pewawancara sedang bertanya kepada Anda dan tanpa sadar Anda menggoyang-goyangkan kaki atau memainkan pulpen di depan Anda karena gugup, here’s tip for you: DON’T. Gerakan-gerakan tubuh yang tak wajar seperti itu menunjukkan bahwa Anda tak nyaman dan tak percaya diri. Bagaimana si pewawancara bisa terkesan dengan Anda jika yang Anda tampilkan seperti itu?

5. Not Too Stiff, please. Meskipun suasan wawancara kerja adalah suasan formal, tak berarti Anda harus bersikap sangat resmi seakan-akan sedang berbicara pada presiden. Tunjukkan antusiasme Anda dengan tersenyum lebar dan tulus dan angkat alis Anda agar lebih ‘terbuka’. Bahasa tubuh seperti ini merupakan tanda bahwa Anda tertarik dan respect kepada sang pewawancara.

6. Good Handshake. Such a simple act can go wrong in so many ways! Menjabat tangan terlalu ‘lemas’ mengesankan Anda basa-basi, menjabat tangan terlalu kuat member kesan Anda adalah orang yang pushy. Jadi bagaimana? Sebelum mengulurkan tangan untuk menjabat, tunggu hingga pewawancara selesai berbicara. Saat menjabat, jangan lupa tersenyum dan menjaga kontak mata, barang sedetik-2 detik. Jabat dengan erat, namun jangan terlalu erat sampai ia berpikir Anda akan mematahkan tangannya. Handshake yang baik dan benar hanya berdurasi selama 3 detik atau 3 kali gerakan menjabat.

No comments:

Post a Comment