Tips Cerdik Berpura-pura Sibuk di Kantor

Kalau malas melanda? Tetaplah sibuk. Ingin santai di kantor? Pura-pura sibuk saja. Pasalnya banyak keuntungan yang bisa didapat dari pada terlihat tak ada kerjaan atau bermalas-malasan. Selain tampak antusias terhadap pekerjaan, terlihat sibuk bisa membuat atasa terpesona pada Anda. Psst, apalagi bagi Anda si penghuni kantor baru yang belum banyak dapat limpahan pekerjaan. Bagaimana caranya? Berikut ini adalah tips cerdik terlihat sibuk di kantor:

1. Manfaatkan Laptop atau Komputer.
Apapun alasan yang membuat Anda sedang tidak mood bekerja, usahakan untuk etap berteman baik dengan benda yang satu ini. Kegiatan memainkan mouse atau mangetik merupakan cara cerdik yang mengindikasikan kalau Anda sedang sibuk. Gunakan saja chatting, membalas email masuk, main game, atau membuka situs yang diinginkan. Usahakan tidak menggunakan ponsel karena Anda hanya akan terlihat sibuk SMS-an atau ber BBM-an. Satu lagi, biarkan ponsel emnggunakan nada getar (vibration) agar Anda bisa menyortir telepon yang kurang penting.

2. Atur Posisi.
Main laptop juga tak cukup efektif bila tidak diikuti denga posisi dan ekspresi yang pas. Seperti bersandar di bangku atau tertawa setelah membaca status seorang teman bukanlah langkah yang tepat. Jadi, tetaplah monitor dengan wajah serius. Sebisa mungkin pendam dalam-dalam keinginan untuk tertawa. Begitu pun dengan sikap duduk. Duduk tegap merupakan posisi terbaik. Sesekali kerutkan kening. Dengan begini, atasan akan melihat Anda sedang bekerja secara serius. Namun, perlu diperhatikan letak layar laptop, apakah atasan mudah melihat pekerjaan Anda. Untuk menyiasatinya, biarkan aplikasi word atau excel terbuka. Jadi, saat bos menghampiri, tinggal klik saja aplikasi tersebut sebagai active window.

3. Biarkan Meja Terlihat Penuh.
Jangan biarkan tumpukan dokumen atau kertas terbuang percuma, sisakan untuk memenuhi meja kerja. Biarkan puplen, flashdisk, atau buku bacaan juga tergeletak disana. Lebih seru lagi kalau sampaia ada yang terjatuh di lantai, uppss! Anda akan terlihat super sibuk, apalagi jika diikuti dengan dua langkah sebelumnya. Meja kerja yang terlalu josong dan rapi memberikan kesan kalau Anda puny banyak waktu untuk membersekan meja. Jadi, buatlah sedikit berantakan.

4. Menunda Makan Siang.
Tak ada salahnya berkata “menyusul” saat teman-teman Anda mengajak makan siang. Tak perlu berlama-lama, sepuluh menit sudah cukup untuk menunda makan siang. Katakan kalau Anda sedang tanggung dalam mengerjakan laporan. Lakukan saat bos ada di kantor. Kalau tidak. Lebih baik on time. Mendahulukan pekerjaan dan menunda sebentar makan siang memang menandakan kalau Anda sangat focus pada pekerjaan. Tapi kalau sampa lupa makan, bisa-bisa malah tak dianggap tak menyayangi diri sendiri. Nah, sediakan saja camilan sehat untuk mengganjal perut.

5. Terburu-buru.
Tunjukkan semangat kerja Anda di depan rekan dan atasan dengan terus tampil berenergi, seperti mengetik dengan ceapt (walaupun hanya sekedar chatting), mempercepat langkah kaki, dan terlihat tak ingin diganggu. Begitu pun saat menuju kantin untuk makan siang, sesekali makanlah lebih cepat dari biasanya dan pamit untuk ke kantor duluan. Bilang saja kalau Anda harus menelepon klien (padahal menelepon si dia). Tapi jangan terlalu sering ya, jika tak ingin terasing dari rekan kerja lain. Peegaulan tetap penting, demi mendapatkan lingkungan kerja yang nyaman.

6. Bawalah Dokumen.
Membawa dokumen walau hanya beberapa lembar kertas hasil laporan atau buku catatan, membuat Anda seakan sedang menuju rapat atau sibuk menyelesaikan pekerjaan. Lalu, sibukkan diri dengan membecanya berulang-ulang seakan Anda sedang mengecek hasil laporan. Jangan lupa, untuk memanfaatkan kertas post it. Tulislah semua pekerjaan yang harus Anda selesaikan berserta dengan kalimat-kalimat penyemangat. Biarkan ia menempel walau sudah selesai. Selain terlihat sibuk dan rajin, ini bisa menjadi cara agar tak ada laporan yang lupa untuk dibuat.

7. Atus Jadwal Lembur.
Jangan sampai deh cap “Ms. Tanggo” atau “Mr. Tanggo” diberikan untuk Anda. Jam pulang teng, langung go. Sesekali lebih bisa berguna lho demi kelancaran karir. Pasalnya, lembur menandakan kalau Anda rela berkorban dem perusahaan, betah di kantor, atau malah dianggap cinta pada pekerjaan. Karyawan seperti ini biasanya akan lebih diperhatikan disbanding mereka yang hnya mendahulukan pulang on time. Namun, jika kondisi yang Anda rasakan malah sebaliknya, yaitu lebih banyak lembur, sudah pasti Anda tak perlu susah-susah berpura-pura agar terlihat sibuk, bukan? Kalau begitu, aturlah kapan waktunya pulang on time. Anda berhak untuk itu. Tetap semangat ya!
Lengkapnya..

Tips Mengenal 9 Kalimat Terlarang Diucapkan Pada Atasan

9 kalimat yang tabu (terlarang) dikatakan pada atasan:
1. ”Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan.”
Semua hal adalah mungkin. Jika Anda mengatakan, sesuatu tidak mungkin Anda lakukan, kalimat ini adalah harga mati. Atasan akan mendapat kesan, bahwa Anda mudah menyerah dan tidak maksimal dalam berusaha. Sebelum mengeluh, coba selidiki tujuan atasan memberikan tugas tersebut, apa yang sebenarnya diinginkan atasan. Meskipun target yang diinginkan tidak mungkin tercapai, lebih baik Anda mengkomunikasikan mengenai tantangan yang dihadapi dan mendiskusikan solusi untuk mengatasi tantangan tersebut.

2. “Saya tidak suka tugas ini.”
Ketika bekerja, mungkin saja Anda mendapat tugas yang disukai atau tidak disukai. Namun, apa pun kemngkinannya semua itu tetap tugas yang harus dikerjakan. Jika Anda menolak tugas atas dasar rasa suka dan ketidaksukaan, Anda akan terlihat sebagai orang yang suka pilih-pilih tanggung jawab, manja dan tidak siap menghadapi duni pekerjaan. Nantinya, Anda akan semakin tersingkir dari kerja tim dan tanggung jawab lebih besar. Sebab, atasan tak mau mengambil risiko menghadapi penolakan Anda pada tugas yang diberikannya.

3. “Ini tak termasuk dalam deskripsi pekerjaan saya.”
Selama yang diminta untuk nda lakukan tidak jauh dari lingkup kerja perusahaan, sebaiknya jangan mengatakan kalimat di atas pada atasan. Sekarang ini, perusahaan menginginkan kerja tim yang fleksibilitas dari karyawan mereka, yang kadang menuntut pekerjaan di luar tugas sehari-hari, untuk meraih target. Jika Anda pikir tugas tersebut adalah ide yang buruk, coba jelaskan dengan lasan yang tepat mengenai pekerjaan tersebut lebih baik dikerjakan oleh orang lain. Hal ini lebih efektif daripada kalimat di atas.

4. “Ini bukan salah saya.”
Kalimat ini justru membuat atasan tidak mempercayai Anda dan terkesan Anda lebih senang melimpahkan kesalahan pada orang lain daripada mencoba bertanggung jawab. Jika memang terjadi kesalahn dalam tim, akuilah bersama lalu pikirkan dan berikan solusi untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan. Hal ini akan lebih simpatik di mata atasan. Bila yang terjadi adalah kesalahan indivisu dan kebetulan tidak disebabkan oleh Anda, coba jabarkan bukti bahwa Anda telah mengambil langkah yang benar.

5. “Belum Dikerjakan.”
Atasan mengaharapkan tugas yang dilakukan secepat mungkin setelah diberikan. Jika “belum” adalah jawaban Anda, akan membuat atasan kecewa dan ia akan mengira bahwa Anda suka menunda pekerjaan. Atau menganggap justru posisi yang diberikan terlalu tinggi. Meskipun tugas tersebut belum selesai, beri jawaban mengenai kemajuan yang telah dilakukan dan target Anda untuk menyelesaikan tugas tersebut.

6. “Saya tidak mengerti.”
Sesekali menanyakan kembali tugas yang telah diberikan atasan, boleh saja. Nmaun jika sering kali, membuat Anda terlihat kurang memerhatikan perkataan atasan Hal ini akan mengurangi poin Anda ketika tiba saatnya evaluasi untuk promosi jabatan. Apabil ingin menghindari kesalahpahaman mengenai tugasnya, coba ulangi pemahaman yang Anda terima. Hal ini lebih jelas dalam menggambarkan tingkat pemahaman Anda.

7. “Saya sudah tahu, tak perlu diajari.”
 Mungkin Anda ingin menyampaikan bahwa Anda paham mengenai tugas yang diberikan dan cara yang harus dilakukan. Namun, kalimat ini akan menyinggung atasan Anda ketika mendengarnya. Lagipula, kalimat seperti ini cenderung menggambarkan orang yang keras kepala dan tidak bersikap terbuka terhadap kritik dan kurang berusaha memperbaiki diri.

8. “Pekerjaan ini sungguh melelahkan.”
Intiya adalah jangan mengeluhkan mengenai pekerjaan kepada atau dihadapan atasan. Hal ini membuat Anda terlihat kurang dewasa, kurang mampu untuk diberikan tanggung jawab lebih besar dan tidak tangguh. Hal ini memperkecil kemungkinan Anda ntuk meraih promosi jabatan karena menjadi ragu-ragu terhadap kemampuan Anda.

9. “Kenapa si X mendapat pekerjaan yang lebih mudah?”
Iri hati kepada rekan kerja akan menyebabkan atasan berpikir bahwa Anda tidak suka mendapatkan tanggung jawab lebih besar. Atasan akan berpikir bahwa Anda tidak menyukai tantangan yang biasanya pada posisi lebih tinggi. Lagipula, pernyataan ini seolah-olah menanyakan kebijakan yang diberikan atasan, padahal mungkin sebenarnya atasan memiliki tujuan lain ketika memberikan tugas itu.
Lengkapnya..

Tips Memilih Karir Sesuai Dengan Temperamen

Menurut rumusan Hypocrates, pada dasarnya manusia memiliki 4 unsur temperamen dalam dirinya, yaitu Sanguinis, Choleric, Melancholic, dan Phlegmatic. Menurut pendapatnya, yang juga dikuatkan oleh Immanuel Kant, manusia tidak bisa memiliki lebih dari satu temperamen secara bersamaan. Namun pada perkembangan selanjutnya, menurut penelitian Florence Littauer, setiap manusia sebenarnya memiliki keempat temperamen tersebut, hanya saja dominasinya yang berbeda. Kalaupun ada, hanya sebagai topeng. Misalnya, ada orang bertopeng kepribadian sanguinis, padahal dia sebenarnya melankolis. Ia menjadi sanguinis karena tekanan keluarga, sementara temperamen orisinalnya yang melankolis tidak mendapatkan tempat untuk muncul. Temperamen, kerap diperhitungkan ketika kita membahas soal hubungan. Padahal dari situ, Anda juga bisa memilih karir yang cocok. Berikut ini adalah bagaimana tips memilih karir yang tepat sesuai dengan temperamen Anda:

1. Jika Anda Seorang Sanguinis.
Kehadiran Anda selalu mampu menghidupkan suasana. Pembawaan Anda riang gembira. Pandai berkata-kata dan suka menjadi pusat perhatian. Jiwa narsis Anda sangat kental, enggak heran foto Anda di facebook selalu berganti setiap hari. Sisi Positif: Ramah pada orang lain, pandai bergaul, punya rasa humor yang hebat, penu rasa ingin tahu, pandai menyemangati orang-orang di sekitarnya, tidak pernah kehabisan kata-kata, kreatif dan inovatif. Sisi Negatif: Moody, punya ingatan pendek, gampang terpengaruh kejadian di sekitar dan menanggapainya dengan emosi meledak-ledak tanpa pikir panjang. Lebih mengedepankan perasaan darpada pikiran dan bukan pendengar yang baik. Karir yang cocok: Bidang hiburan, party oragniszer, marketing, pekerja rumah sakit, guru, motivator, ahli pidato.

2. Jika Anda Seorang Choleric.
Aktif bergerak dan berjiwa ekstrovert, meski tak seekstrover sanguinis. Dalam bertindak atau mengambil keputusan, tidak tergantung pada orang lain, bahkan seringnya malam membuat keputusan untuk orang lain. Sisi Positif: Berorientasi pada target, bisa melihat masalah secara luas, terorganisir, bergerak cepat bila dibutuhkan, dan tidak mudah patah semangat. Sisi Negatif: Tak mau disalahkan dan ingin selalu memegan kendali. Tak bisa menerima improvisasi apalagi perubahan mendadak. Seluruh waktu tersisa untuk kerja, kurang personal sehinggal kurang peka. Karir yang cocok: Potensi menjadi pengusaha andal, produser, sales, dan marketing.

3. Jika Anda Seorang Melancholic.
Analitis, suka berkorban, perfectionis, sekaligus punya awerness tinggi, sensitive dan filosofis. Sangat menimkati keindahan karya seni melebihi orang lain. Introvert sekaligus ekstrovert. Perasaan Anda mudah terpancing pada kegembiraan hidup dari orang di sekitar. Namun ada kalanya Anda berubah menjadi murung, depresi dan menarik diri dari pergaulan. Sisi positif: Berorientasi pada jdwal, gila pada detil, kreatif, ekonomis, problem solver andal dan pendengar yang baik. Sisi Negatif: Memasang standar tinggi pada orang lain dan akan menganggap orang itu lemah kalau tidak bisa memenuhinya. Tidak mudah berteman karena sangat hati-hati, mudah tertekan dan suka menunda. Karir yang cocok: Pelaku seni seperti acting, penyanyi, penulis buku dan komikus. Sekaligus bisa menjadi arsitek karena suka pada diagram, graik dan hitungan-hitungan. Cocok menjadi pekerja lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan pekerja social.

4. Jika Anda Phlegmatic.
Pembawaan Anda tenang. Tidak suka hal-hal yang menggebu-gebu. Namun tetap dapat bergaul dengan baik dan menjadi teman yang menyenangkan karena punya banyak informasi. Temperamen yang paling seimbang di antara yang lain. Sisi Positif: Sangant menjauhi hal0hal yang tidak menyenangkan, tidak mudah terhasut karena selalu melihat suatu peristiwa dari beragai sudut. Sisi Negatif: Karena terlalu tenangnya, perlu dipancing untuk bicara, terkesan lamban dan malas. Bagi yang belum mengenal Anda dnegna baik, Anda sering dianggap sombong. Tidak tegas sehingga terlihat tidak berpendirian. Karir yang cocok: Pustakawan, peneliti, fotografer, diplomat, akuntan, guru, ahli ilmu pengetahuan, dan bidang lain yang memerlukan ketelitian tinggi.

Bila Anda baru mencari kerja, pilih pekerjaan yang sesuai dengan temperamen Anda. Dan bila Anda seorang manajer, maka maksimalkan kemampuan anak buah berdasarkan keempat temperamen tersebut. Choleric yang berkemauan keras memproduksi hasil penemuan dan melancholic yang mempunyai bakat luar biasa, lalu mintalah seorang sanguinis menjualnya, dengan sasaran pembeli pada phlegmatic.
Lengkapnya..

Tips Etika Ngobrol di Kantor

Ada etika tersendiri untuk berbicara dana ngobrol di kantor, apalagi penataan ruang kerja biasanya memang disesuaikan dengan budaya kerja pada suatu perusahaan. Ada yang sengaja dipisahkan dalam ruangan-ruangan tersendiri, ada yang disekat dengan kubikel, namun ada juga yang tersusun atas meja-meja belajar seakan tak menyisakan ruang privasi. Yuk, pahami etika-nya supaya kenyamanan kerja tak terganggu. Berikut ini Tips Etika Ngobrol di Kantor:

1. Hampiri Teman.
Jika Anda butuh, hampiri dia kemudian baru ajak bicara. Bila dari jauh Anda sudha teriak, teman yang lain pasti akan terganggu, bukan?

2. Stop Nada Tinggi.
Berbeda dengan berbicara tegas. Berbicara dengan keras menimbulkan kesan kasar, tidak sopan dan dapat mengganggu konsentrasi rekan kerja yang Anda.

3. Membicarakan kejelekan orang lain/Teman Kerja.
Menggosip hal-hal yang tidak penting, seperti bicara tentang pegawai lain, sangatlah tidak sopan. Jika dia pernah membicarakan rekan kerja lain di depan Anda, bukan berarti dia tidak pernah membicarakan Anda juga kan?

4. Jangan Memotong Pembicaraan Orang Lain.
Selain tidak sopan, Anda juga akan rugi karena tidak mendapatkan informasi lengkap yang disampaikan rekan Anda, lho.

5. Tolak Baik-baik Teman Kerja Anda yang Senang Mengobrol.
Ada yang langganan datang ke meja Anda? Beritahu teman kantor bahwa Anda sedang “dikejar” deadline dan ajak dia mengobrol lain waktu, seperti saat jam makan siang tiba.
Lengkapnya..

Tips Menghadapi Si Iri Hati di Tempat Kerja

Salah satu konflik yang muncul di temapt kerja adalah sikap iri hati dari rekan kerja. Bukan tidak mungkin, situasi ini akan menghambat pekerjaan karena Anda tidak dibuat nyaman dengan sikap negatifnya tersebut. Bagaimana ya harus bersikap? Berikut ini adalah tips bagaimana si irir hati di tempat kerja:

1. Tunjukkan bahwa Anda Tidak Ingin berkompetisi.
Rasa iri hati muncul karena rekan kerja merasa mereka ada di tengah-tengah persaingan dengan yang lainnya, sebab itu rasa tidak aman dapat menjadi pemicu seseorang menjadi iri hati. Bersikaplah lebih down to earth pada rekan kerja, tunjukkan kalau Anda mengharagai hasil kerja mereka dan tidak berniat mencuri pekerjaan mereka. Sehingga mengurangi rasa cemas dan iri hati mereka terhadap Anda. Beri pujian jika mereka melakukan pekerjaan dengan baik, dan sampaikan saran dengan santun sehingga mereka bisa meningkatkan prestasi. Pastikan bahwa nada bicara Anda tidak merendahka atau terlalu agresif, karena itu akan membawa hasil sebaliknya.

2. Menghindari Pertengkaran.
Meski kesal dengan sikap rekan kerja, namun penting bagi Anda untuk menampilkan kesan kalau Anda tidak terpengaruh sikapnya. Orang yang iri hati memang sengaja ingin memancing emosi, dan mereka juga sengaja ingin memancing emosi, dan mereka juga gemar menghubung-hubungkan masalah pekerjaan dengan hal-hal yang tidak relevan. Jangan terpancing emosi. Jika rekan tersebut menyadari kalau Anda tidak terpancing, dengan sendirinya mereka akan berhenti.

3. Bersikap Hati-Hati.
Orang yang iri hati kadang bertindak berlebihan, misalnya mencoba melakukan sabotase pada teman yang sukses. Jika Anda yang dicemburui, bersikaplah hati-hati. Perhatikan dan catat hal-hal yang bisa membahayakan Anda. Misalnya gossip yang menjelek-jelekkan Anda, atau bahkan fitnah. Pastikan kalau Anda punya bukti untuk menjelaskan bahwa hal tersebut tidak benar.

4. Bersikap Profesional.
Tetaplah bersikap netral dan professional terhadap rekan kerja yang iri hati. Jangan pernah membalas tindakannya dengan cara yang tidak sopan dan kasar. Bila rekan sekantor iri dengan kesuksesan yang Anda raih, tunjukkan kepada mereka mengapa Anda bisa meraih kesuksesan. Berikan mereka contoh bahwa menjadi professionalisme di kantor adalah cara nyata mencapai sukses.

5. Kasih Tahu Atasan.
Jika iri hatinya menyebabkan perilaku yang sudah keterlaluan dan tidak bisa ditoleransi lagi, ada baiknya jika dibicarakan dengan atasan. Tidak perlu dengan sikpa mengadu dan mendramatisasi masalah, karena hal ini justru akan menimbulkan masalah baru lagi nantinya. Ceritakan apa adanya saja, sesuai fakta yang ada.
Lengkapnya..

Tips Menyontek Resep Sukses Dalam Berkarir Warga Tionghoa

Bangsa Tionghoa terkenal dengan kerja keras dan keuletan mereka dalam menggapai mimpi. Nama-nama seperti Mari Pangestu, Bob Sadino, Agnes Monica, Richard Oh dan Angelique Wijaya, pasti tak asing lagi di telinga Anda. Mereka hanya contoh kecil tokoh Indonesia keturunan Tionghoa yang mengukir prestasi cemerlang di bidang karir masing-masing. Mereka sekaligus membuktikan, warga Tionghoa tidak hanya bisa sukses sebagai pegadang. Etos kerja dan semangat juang tinggi (meski terkadang juga bisa dinilai sangat ambisius) adalah modal mereka. Melengkapi artikel sebelumnya tentang Tips Meniru Rahasia Sukse Orang China, berikut ini adalah 7 Prinsip (Kumpulan etos kerja hebat dan pantas ditiru) yang dipegang teguh orang Tionghoa dalam mengejar kesuksesan hidup:

1. Tak Takut Bermimpi.
Meniti karir dari posisi paling bawah sekalipun, orang Tionghoa tidak gengsi. “Sebab, walau masih berada di bawah, mereka tidak takut bermimpi meraih jabatan paling tinggi, Misalnya, ketika menjadi seorang loper Koran, ia akan bermimpi memiliki sebuah penerbitan Koran,” ujar Drs. Sidharta Wirahadikusuma, M.Ed, Pengajar Jurusan Bahasa & Sastra Mandarin di Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan Ketua Konsorsium Daerah Bahasa Mandarin Dikmenti DKI Jakarta. Dengan menggenggam impian setinggi langit ini, disadari atau tidak, Anda pun akan berusaha mencari jalan dan menyusun strategi untuk mencapainya. “Orang Tionghoa amat percaya bahwa roda kehidupan itu selalu berputar. Suatu saat berada di bawah, namun di lain waktu pasti akan berhasil mencapai posisi puncak,” imbuh Sidharta.

2. Bekerja dan Bekerja.
Bekerja dan menghasilkan suatu karya adalah salah satu cara untuk membuktikan kepada dunia tentang keberadaan diri Anda. Orang Tionghoa memegang hal ini sebagai pedoman hidup. “Ibaratnya, apabila tidak bekerja atau pun tidak melakukan sesuatu yang berguna bagi diri sendiri, keluarga dan orang lain, apa gunanya hidup.” Ujar Sidharta. Waktu dan kesempatan adalah suatu kemewahan yang pantang disia-siakan oleh orang Tionghoa. JIka memakai filosofi ini dalam berkarir, maka itu berarti jangan selalu menakar tugas hanya dengan kepuasan materi. Sebab dengan menghasilkan karya yang baik, Anda pun sudah memperoleh kepuasan pribadi dan makin menguasai bidang pekerjaan yang Anda tekuni saat ini. Jangan lupa bahwa pembuktian diri berupa karya yang baik juga bisa menjadi ajang promosi diri. Bukan hanya pembuktian diri di perusahaan temapt Anda bekerja, namun juga akan sampai ke perusahaan tetangga.

3. Berpikir Untuk 3 Keturunan.
Menurut falsafah Konghucu, bangsa Tionghoa selalu berpikir untuk 3 keturunan sekaligus, yaitu untuk dirinya, anak dan cucunya. Contohnya bila ia memiliki uang Rp50.000, maka ia tidak akan menggunakan seluruhnya untuk kepentingan pribadi, melainkan hanya sekitar Rp15.000 saja. Sisanya akan disimpan untuk keperluan anak dan cucu. Dengan bersikap hemat, mereka bisa mengantisipasi berbagaia masalah yang mungkin timbul di kemudian hari.

4. Tak Pernah Menyerah.
Setiap orang pasti menemukan rintangan dalam hidup. Namun, setiap rang juga memiliki cara berbeda dalam menyikapinya. Orang Tionghoa percaya, setiap rintangan dalam kehidupan ini akan membawa dirinya pada kondisi yang lebih baik. Ibarat ujian kenaikan pangkat, kalau berhasil dilewati maka akan memperoleh ganjaran (hasil) yang lebih besar. Ada pepatah klasik yang sejalan denganhal ini yaitu, kehidupan seseorang hendaknya seperti “ikan mas yang berhasil melompati jembatan naga”. Di Jepang dan Cina, ikan mas adalah lambangn kekayaan dan kesejahteraan. Di sungai mereka berenang menentang arus dari hilir ke hulu, untuk menangkap makanan. Walau sesekal terbawa arus, mereka berenang kembali menuju arah semula. Untuk menangkal kuatnya arus, ikan mas berenang menepi. “Pelajaran yang bisa ditarik adalah setiap orang harus mau berusaha untuk mencapai sesuatu. Kalau menemukan masalah, jangan lekas menyerah dan berusahalah mencari solusinya. Kemudian, maju lagi menuju tujuan semula,” ujar Sidharta.

5. Menguasai Bisnis Dari Hulu ke Hilir.
Dalam buku “Resep Kaya Ala Tionghoa” karya Lie Charlie, agar lebih hemat, seorang pengusaha Tionghoa akan berusaha memangkas biaya produksi dengan cara menangani sendiri keseluruhan proses produksinya. Misalnya, seorang pengusaha mie instan akan membuat sendiri semua bahan baku mie. Tepung terigu, bumbu-bumbu bawang, cabai, atau tmat diusahakan dibuat sendiri atau dengan menggandeng pemasok yang sudah dikenal, sehingga bisa member nya harga ‘miring’. Jadi selain berkonsentrasi pada bisnis hilir, pengusaha Tionghoa juga akan mengembangkan bisnis di hulu untuk mendukung keseluruhan usahanya. Meski cara yang biasa ditempuh pengusaha Tionghoa ini secara ilmu ekonomi bisa berbahaya karena rawan tindak monopoli, Anda bisa mengambil sisi positifnya. Misalnya, sebagai pegawai, Anda juga bisa menerapkan tips ini dengan cara mengenal dan (kalau bisa) mengusai seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan posisi Anda di kantor. Misalnya, sebagai seorang staf marketing suatu perusahaan penerbitan, Anda juga perlu mengetahui proses pembuatan naskah, layout, hingga pemasarannya. Bekali pula diri Anda dengan ilmu-ilmu yang bermanfaat dari pelbagai sumber. Bukankah Anda punya cita-cita pada suatu saat nanti akan memiliki sebuah perusahaan penerbitan sendiri?

6. Memberi Service Terbaik.
Memelihara reputasi adalah poin penting yang harus dipegang setiap orang. Sebab Anda sendiri akan enggan memiliki hubungan dengan seseorang yang tidak dapat dipercaya bukan? Dalam karir, menjaga reputasi dan nama baik bisa dilakukan dengan cara: selalu menepati janji, menaati tenggat pekerjaan serta selalu menampilkan kesan baik di mata setiap orang yang berhubungan dengan Anda. Terkait denga hal ini, dalam kebudayaan Tionghoa, ada pepatah yang berbunyi “Jika tidak pandai tersenyum, janganlah membuka toko.” Kira-kira maksudnya adalah dalam berkarir ataupun berbisnis, kemampuan kerja seseorang bukanlah hal utama yang dijadikan penilaian, faktor yang tak kalah penting adalah menyangkut kemampuan membawa diri dan kesediaan untuk memberika pelayanan yang terbaik setiap kali mengerjakan sesuatu.

7. Memelihara Relasi.
Orang Tionghoa amat mementingkan kekerabatan dan relasi. Mereka percaya bahwa tidak ada orang yang memapu hidup sendiri tanp bantuan orang lain. Dengan memiliki relasi, peluang bisnis terbuka lebar. Bagi pengusaha Tionghoa, pelanggan juga termasuk relasi yang harus dijaga dengan baik. Bahkan demi mendapatkan pelanggan setia, mereka tidak akan segan untuk merugi di awal. Pepatah mereka mengatakan, “walau berisik dan membuang kotoran di mana-mana, seseorang tidak boleh menyembelih seekor angsa bertelur emas” Jadi, ibarat memelihara seekor angsa bertelur emas, maka seorang pengusaha wajib menjaga hubungan baik dengan pelanggannya, walaupun pelanggannya seringkali merepotkan. Dalam berkarir, Anda pun harus menjaga hubungan baik dengan rekan kerja, atasan, bawahan serta klien. Dengan menjaga hubungan yang dimiliki, niscaya kebahagiaan dan kesuksesan tidak akan berada jauh dari tempat Anda berdir saat ini.
Lengkapnya..